Sumedang,PemRat. Lagi lagi bantuan dari
pemerintah yang diduga tidak di manfaatkan dengan semaksimal mungkin, oleh
oknum kelompok yang mendapatkan bantuan sapi. Di diduga sapi hasil bantuan dari
pemerintah tersebut seakan tidak jelas keberlanjutannya bagaikan ditelan bumi.
Sekitar Tahun 2008 Desa Karedok Kecamatan Jatigede memperoleh bantuan untuk
kelompok, berupa Sapi sebanyak Enam ekor. Namun seiring dengan berjalannya
waktu, bantuan dari pemerintah ke kelompok tersebut seolah jalan di tempat
alias kurang berkembang dan diduga sebagian sapi ada yang hilang. Menurut
sumber koran ini yang namanya enggan di korankan mengatakan bahwa bantuan Enam
ekor sapi tersebut beranggotakan sekitar Enam puluh orang, jadi satu sapi untuk
Sepuluh orang. “ baheula nu di jadikeun
kandang sapi sala sahijina di tempat abdi, ngan ayeuna teuing saha nu ngingu
sapi jeung nu ngurusna”,ujarnya.Di tempat terpisah kepala dinas Peternakan
dan Perikan (Peterpan) Kabupaten Sumedang Ade Guntara kepada koran ini
mengatakan, memang saya akui bahwa bantuan dari pemerintah kepada kelompok
terkadang tidak di maksimalkan dengan baik oleh oknum kelompok tersebut,
makanya saya meminta bantuan informasi kepada seluruh elemen masyarakat, walau
sekecil apapun informasinya terutama terkait kelompok yang telah memperoleh
bantuan ternak supaya kami dari pihak dinas bisa langsung terjun ke lokasi,
karena masyarakat dalam hal pengawasan lebih leluasa untuk mengawasi, sedangkan
dari dinas memang masih terbatas petugasnya,”terangnya
Menanggapi hal terkait hal tersebut anggota dari Lembaga Swdaya Masyarakat
Lembaga Infestigasi Dan Informasi Kemasyarakatan Ardi Hidayat mengatakan, sangat di sayangkan kalau bantuan
dari pemerintah di sia-siakan oleh oknum kelompok, padahal pemerintah sudah
berbaik hati kepada mereka supaya taraf ekonomi mereka meningkat,” ucapnya
Ditambahkannya Dinas terkait juga seharus lebih instens lagi dalam hal pengawasan supaya
kelompok tersebut bisa berkembang, jangan malah seolah-olah mereka “cuci
tangan” dalam hal ini, walaupun bantuannya sudah terbilang lama, namun mereka
(kelompok red) harus terus mengawasi dan membinanya supaya mereka bisa hirup jeung huripna,” pungkasnya ***(CPR-04)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar