Translate

Selasa, 12 Februari 2013

Tragisnya Nasib “Sobari” Meregang nyawa di Tambang Pasir


Majalengka, PemRat-Sabtu, 02 Februari 2013. Sekitar pukul 16.30 WIB Penambang pasir Sobari bin Hada (42) asal Blok Sabtu RT 06 RW 02 Desa Panyingkiran Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka. Sobari bekerja dengan ke tiga rekannya menyedot pasir dengan perahu ponton di Sungai Cimanuk Blok Kuda Mati Desa Sukawana Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka.
Korban yang berada di belakang perahu ponton yang sedang menyedot pasir tiba-tiba terpeleset dan tenggelam, ketiga kawan korban tidak mengetahui korban tenggelam karena sibuk dengan memindahkan pasir dari ponton ke perahu. Korban di ketahui tenggelam oleh salah satu rekannya Cece  bin Raswan (40) asal Desa Biyawak RT 06 RW 02 Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, disaat cece menengok kebelakang dan hanya melihat lambayan tangan korban. Ketiga kawan korban cece (40) asal Desa Biyawak RT 06 RW 02 Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, Wardana (40) asal Blok Senin RT 02 RW 02 Desa Panyingkiran Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka, Waski Blok Bojong Seler Desa Randegan Wetan Kecamatan Jatitujuh Kabupaten Majalengka.
Cece menuturkan,”saya tidak tahu mas. Disaat korban tenggelam Cuma spontan di saat saya menengok kebelakang korban sudah tenggelam dan hanya terlihat lambayan tangannya saja. Saya dan kedua kawan saya wardana dan waski mencoba menolong korban, melemparkan tambang tapi hasilnya sia-sia mas. korban sudah tidak terlihat dan tenggelam. saya dengan kawan-kawan yang laen mencari dan turun kesungai untuk menolong dan menyelamatkan korban, tapi sampai saat ini kami belum menemukan korban.” Ujarnya.
Pencarian korban hampir 2 jam lebih, korban belum juga ditemukan. Pencarian pun di hentikan karena terbatasnya peralatan dan kurangnya penerangan di sekitar lokasi penyedotan pasir.
Saat wartawan pembaruan rakyat mencoba meminta keterangan dari istri korban Imas (40), Imas hanya menangis dan berkata saya ini sedang hamil baru 2 bulan kandungan saya. Imas hanya pasrah dan minta cepat di temukan jasad suaminya.
Imas menuturkan, korban sempat berpamitan dan mencium istri tercinta, Korban sempat meminta terhadap imas untuk menjemput korban dilokasi pasir pada pukul 16.30 WIB. Imas hanya diam dan melihat keganjilan dari sikap korban disaat korban mau berangkat bekerja menambang pasir.
Senin, 4 Februari 2013. Jam 06.30 WIB jasad korban baru di temukan dan sudah terapung di Blok klewih desa jatitujuh kabupaten majalengka. Warga sekitar yang melihat pertamakali disaat mau membuang sampah ke tanggul sungai Cimanuk dan AB langsung memanggil warga dan memberiahu Kapolsek Jatitujuh. (Denny)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar