Translate

Senin, 18 Maret 2013

Program Pemerintah hanya untuk kalangan terdekat, Lintah Darat Berkedok Koperasi Hisap Darah Rakyat


Sumedang, PemRat-Lintah darat alias renternir  yang berkedok koprasi simpan pinjam  dengan bunga mencapai 30% (bunga-berbunga) makin  merajalela ‘mehisap darah rakyat’ .Operasinalisasi berkedok koperasi tersebut diiming imingi kemudahan pinjaman uang dengan dalih modal usaha namun pada akhirnya menciptakan bencana tak berkesudahan . Hal tersebut harusnya menjadi perhatian semua fihak, terutama pemerintah yang menjadi sandaran masyarakat terkait kebijakan ekonomi dan regulasi perbankan. Banyak yang telah menjadi korban  keganasan lintah darat di Kabupaten Sumedang .  Seperti kejadian hingga gantung diri di daerah Cicelot kecamatan Cimalaka akibat beban yang ditanggung karena terus dikejar debt collector kasus lainnya penyegelan rumah oleh pihak renternir akibat tak mampu bayar meski jaminan rumah tersebut jelas tidak berimbang dari besar pinjamannya sehingga lebih terkesan perampasan  hingga tidak sedikit  timbulnya perceraian di rumah tangga akibat disharmonisasi merupakan hal yang biasa.
Namun hingga saat ini seolah pemerintah  terkesan menutup mata bahkan tidak bernyali untuk memberangus. Seperti yang dituturkan Ajat Sudrajat dari Keprabon Sumedang Larang. Pinjaman yang diberikan cukup befariatif dari 100 ribu rupiah hingga jutaan rupiah dengan syarat cukup foto cpi KTP saja, dengan cara pengembalian kredit (dicicil) mulai harian, mingguan , dua mingguan hingga bulanan, cara kerjanya dengan mendatangi calon nasabah hingga di pelosok daerah yang nota bene para pedagang kecil, asongan, pedagang gendong hingga pedagang dorong, dilihat dari cara kerjanya cukup professional dan berkesinambungan dengan perputaran uang (cash Flow) yang cukup besar. Masyarakat begitu tertarik karena kemudahannya dalam meminjam uang tanpa proses yang berbelit. Hal ini merupakan tantangan berat  intitusi terkait khususnya lembaga yang bergerak di bidang perbankan milik pemerintah dalam hal ini Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang telah menyentuh perekonomian rakyat melalui program KUR (Kredit Usaha Rakyat)yang diharapkan mampu mengimbangi bahkan memerangi peran rentenir ini.  ***Cpr-012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar